Sebelum melakukan estimasi, seorang engineer akan menghimpun semua informasi yang dibutuhkan, mencakup biaya material, biaya peralatan, upah pekerja, biaya untuk pekerjaan persiapan, tingkat produktivitas dan sebagainya. Data-data itu diperlukan sebagai bahan untuk melakukan Analisis Harga Satuan item pekerjaan.
Secara umum Analisa Harga Satuan item pekerjaan dipengaruhi 2 hal yaitu :
- Sesuatu telah diberikan / ditetapkan, contohnya desain / gambar, spesifikasi teknis, dan harga.
- sesuatu yang dapat dikelola, contohnya produktivitas, sekuensi kerja, material sampah.
ANALISIS HARGA SATUAN
Dalam menghitung harga satuan dibutuhkan asumsi yaitu produktivitas tenaga kerja dan kebutuhan material.
Secara umum semakin tinggi produktivitas maka harga satuan semakin rendah, demikian juga sebaliknya.
Apabila ternyata pekerja atau peralatan yang digunakan tidak menghasilkan produktivitas yang optimal, maka biaya yang dikeluarkan untuk upah dan peralatan menjadi semakin tinggi.
Demikian juga dengan penggunaan material, semakin rendah material terbuang (waste) semakin rendah pula harga satuan.
Untuk menghitung harga satuan dalam estimasi, ada 3 jenis teknik yang biasa digunakan oleh kontraktor :
- Estimasi harga satuan (unit rate estimating)
- Estimasi operasional (operational estimating)
- Estimasi jam kerja (man hours estimating)
Estimasi harga satuan merupakan teknik yang paling umum digunakan karena cukup mudah dilakukan, metoda ini menghitung harga satuan untuk setiap item (jenis) pekerjaan berdasarkan salah satu dari metoda berikut :
- data harga satuan historis yang dibuat berdasarkan produktivitas dari proyek-proyek sejenis
- data harga satuan historis yang dibuat berdasarkan jurnal harga satuan
- analisis harga satuan yang mencakup biaya material, upah pekerja dan peralatan, dihitung untuk setiap item pekerjaan berdasarkan harga terkini.
Meskipun cukup mudah dilakukan, tetapi untuk teknis estimasi harga satuan ini kurang akurat karena banyak menggunakan asumsi-asumsi terutama terkait produktivitas.
Selain itu, teknik ini juga tidak dapat memberikan prediksi total waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan.
Hal ini berbeda dengan teknik estimasi operasional yang berusaha mengintegrasikan estimasi dengan program kerja.
Pada teknik estimasi operasional, engineer tidak saja menghitung harga satuan berdasarkan biaya-biaya yang harus dikeluarkan, tetapi juga mempertimbangkan proses keseluruhan dari pelaksanaan pekerjaan.
Dengan kata lain, teknik ini mengedepankan prinsip biaya keseluruhan material, peralatan dan pekerja, termasuk material untuk pekerjaan sementara (temporary works) maupun waktu kosong (idle time).
Teknik estimasi jam kerja termasuk teknik yang mudah digunakan tetapi kurang akurat.
Teknik ini cocok digunakan untuk proyek-proyek yang membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah besar dan memiliki data produktivitas pekerja, teknik ini biasa digunakan oleh kontraktor-kontraktor spesialis, seperti kontraktor MEP (Mechanical, electrical dan plumbing).
Selanjutnya harga satuan untuk tiap item pekerjaan dikalikan dengan kuantitas tiap-tiap pekerjaan.
Hasil dari perkalian tersebut menjadi elemen penyusun biaya konstruksi.
Secara umum harga satuan berasal dari analisis yang dilakukan oleh engineer, sedangkan kuantitas item pekerjaan diperoleh dari gambar yang tersedia.
Harga satuan sendiri sangat dipengaruhi oleh spesifikasi teknis.
https://www.youtube.com/watch?v=F5imR9niY9k