ANALISA SARINGAN AGREGAT

Tujuan Analisa Saringan Agregat adalah pembagian butiran (gradasi) agregat. Data distribusi butiran pada agregat diperlukan dalam perencanaan adukan beton.

Pelaksanaan penentuan gradasi dilakukan pada agregat halus dan kasar.
Alat yang digunakan adalah seperangkat saringan dengan ukuran jaring-jaring tertentu.

Beton merupakan campuran antara semen, agregat dan air.
Berdasarkan ukurannya, agregat dapat dibagi atas dua bagian yaitu agregat halus dan agregat kasar.
Yang dimaksud agregat halus yaitu pasir yang mempunyai gradasi butir berada di dalam dua kurva pembatas seperti tergambar pada grafik-1.

Analisa saringan agregat

KURVA PEMBATAS GRAFIK 1

Jika pada kondisi lapangan ternyata gradasi butir tidak memenuhi syarat seperti yang ditetapkan, maka perlu dilakukan koreksi dengan melakukan analisis kombinasi agregat dari beberapa kelompok agregat.
Bagi agregat kasar (kerikil) berdasarkan besarnya diameter maksimum yang digunakan terdapat empat kelompok kurva pembatas.

  1. Ukuran agregat kasar yang lolos saringan no 2 merupakan kelompok agregat dengan ukuran maksimum butir 7.6 cm (3″).
  2. Ukuran agregat kasar yang lolos saringan no 4, 6, dan 7 dimensi butiran maksimum 5 cm (2′)
  3. Ukuran agregat kasar yang lolos saringan no 6 dan 7 dimensi butiran maksimum 2.5 cm (1″) yang umum digunakan dalam bangunan, dan
  4. Ukuran agregat yang lolos saringan no 8 dimensi butiran maksimum 1 cm (1/2″) yang disebut beton gradasi jagung bagi perkerjaan perbaikan atau grouting.

Adapun tujuan gradasi agregat adalah mengurangi regangan beton seminimum mungkin.

Untuk memisahkan agregat kasar dan halus digunakan saringan no 4, yang tertahan saringan tersebut disebut dengan agregat kasar.
Setelah dilakukan penyaringan maka dihitung % tertahan dan % lolos butiran.
Setelah dilakukan perhitungan maka dibuat kurva gradasi ukuran pasir.

Peralatan yang digunakan untuk pengujian Analisa Saringan Agregat

  1. Timbangan dan neraca dengan ketelitian 0.2% dari berat benda uji
  2. oven dilengkapi dengan suhu untuk pemanasan sampai 110 +/- 5°C
  3. Alat pemisah contoh (sample splitter)
  4. Mesin penggetar saringan
  5. Talam-talam, kuas, sikat kuningan, sendok dan alat-alat lainnya
  6. Seperangkat saringan dengan ukuran

analisa saringan agregat

Perangkat saringan Agregat Halus

analisa saringan agregat

Perangkat Saringan Agregat Kasar

Prosedur pengujian Analisa Saringan Agregat

  1. Bersihkan agregat yang akan diuji (benda uji) kemudian keringkan dalam oven dengan suhu 110 +/-5°C sampai beratnya tetap
  2. Bersihkan juga masing-masing saringan yang akan digunakan, lalu ditimbang berat dari masing-masing saringan tersebut (W1)
  3. Kemudian susun saringan dimulai dari saringan yang paling besar, lalu curahkan benda uji pada perangkat saringan tersebut dan diguncang dengan mesin selama 15 menit
    analisa saringan agregat
  4. Setelah diguncang, masing-masing saringan ditimbang kembali (W2) dan akan diperoleh berat benda uji yang tertahan pada masing-masing saringan.

Berat benda uji yang tertahan W3= W2 – W1
Persentase berat benda uji yang tertahan, W3/W x 100%
Persentase berat yang lolos = 100% – % berat tertahan
Modulus kehalusan =( ∑% berat tertahan saringan no 4 s/d no 100) / 100

 

https://www.youtube.com/watch?v=F5imR9niY9k

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *