Lokasi pembangunan proyek rekayasa sipil meliputi :
- daerah dimana proyek tersebut dibangun
- daerah tempat fasilitas penunjang pembangunan
Lokasi pembangunan mempunyai ukuran & bentuk yang bervariasi misalnya
- pekerjaan jembatan, lokasi pembangunan panjang dan sempit
- Pekerjaan perumahan lokasi perkotaan, lokasi pembangunan kecil dan padat
- pekerjaan lapangan terbang, lokasi pembangunan luas dan terbuka
LOKASI PEMBANGUNAN
Manajemen lokasi pembangunan bertujuan agar dapat mengefiensikan lokasi tempat pembangunan sehingga proyek dapat diselesaikan secara ekonomis.
Manajemen tempat pembangunan sering dilupakan / diabaikan dengan alasan sebagai berikut
- bukan sebagai “profit centre”
- kurangnya pengetahuan dan literatur tentang manajemen lokasi pembangunan
- Manajemen tempat pembangunan sebagai hal yang biasa
Manajemen tempat pembangunan dilakukan secara terus menerus dari awal hingga akhir proyek, sasaran yang ingin dicapai yaitu :
- Proyek dimulai dengan baik
- membantu supply kebutuhan unit kerja / tenaga kerja pembangunan
- Membantu mencapai target jadwal pembangunan
- Mengurangi resiko keterlambatan dan kerusakan material
- memelihara semangat kerja yang tinggi
- meningkatkan keselamatan kerja di lokasi pembangunan baik pekerja maupun masyarakat umum
- meningkatkan citra industri konstruksi
Resiko yang mungkin terjadi akibat mengabaikan manajemen tempat pembangunan adalah terhambatnya pekerjaan, disebabkan karena terjadi pemindahan bahan-bahan / alat-alat serta lalu lintas menjadi kacau.
Sarana-sarana yang harus direncanakan
- Jalan masuk ke lokasi pembangunan
Untuk kelancaran keluar / masuk bahan-bahan, alat dan tenaga kerja, perlu dipersiapkan akses jalan masuk ke lokasi pembangunan seperti jalan raya, rel kereta api, sungai atau angkutan udara.
Persyaratan dalam perencanaan jalan masuk yaitu dapat dijadwalkan, ekonomis, cukup untuk menampung beban yang ada, aman dan mudah dipelihara.
Apabila jalan umum dijadikan sebagai akses keluar / masuk proyek, maka perlu pengamanan secukupnya khususnya lokasi jembatan / jembatan darurat. - Fasilitas bangunan pendukung seperti
- Sarana / akomodasi perkantoran
- Pengujian (laboratorium)
- Pergudangan
- Perbengkelan / workshop
- Barak pekerja
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam perencanaan
- jarak antara tempat bahan-bahan ke lokasi pekerjaan
- Jarak antara pekerjaan utama dengan fasilitas penunjang
- lokasi kantor lapangan ke tempat pekerjaan utama
- lokasi daerah pra fabrikasi dengan lokasi pemasangan / instalasi
- lokasi penyimpanan bahan-bahan berbahaya seperti bahan bakar, bahan peledak, dan sebagainya
- fasilitas-fasilitas khusus seperti udara bertekanan tinggi, pembangkit tenaga listrik / genset.
Penyelidikan lapangan (survey) penting sekali dilaksanakan oleh kontraktor sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, guna dapat dibuat suatu perencanaan lay out dari fasilitas yang diperlukan.
Lay out yang baik akan dapat menjamin kelancaran pekerjaan yang pada akhirnya proyek tersebut dapat diselesaikan dengan ekonomis
Fasilitas yang lengkap akan memberikan kemudahan pada tenaga kerja untuk bekerja dengan baik dan tekun, sehingga proyek tersebut dapat berjalan dengan lancar
Mempelajari situasi lingkungan sekitar proyek akan membantu mengurangi dampak negatif seperti gangguan terhadap keluar / masuk material dan tenaga kerja dari proyek, gangguan keamanan dan lain-lain.
Fasilitas sementara apabila dirawat dengan baik (selama proyek) akan dapat digunakan oleh pemilik proyek pada waktu proyek telah selesai.
https://www.youtube.com/watch?v=F5imR9niY9kRelated posts:
Submit your review | |