PAGAR PEMBATAS

pagar pembatas

Pagar Pembatas berfungsi sebagai pembatas wilayah, melindungi privatisasi, melindungi keamanan (safety), seni dan keindahan bangunan yang dipagari.

Berdasarkan waktu pemakaiannya pagar pembatas dibagi atas 2 jenis yaitu

  1. Pagar pembatas sementara (temporary), biasanya terbuat dari produk-produk dari bahan seng, papan / kayu, terpal, gypsum, dan multiplek.
    Digunakan untuk fungsi proteksi sementara (keselamatan / keamanan), contohnya di lokasi pekerjaan konstruksi, pekerjaan yang dapat menimbulkan resiko kecelakaan dan sebagainya
  2. Pagar pembatas permanen, terbuat dari bahan beton, bata merah, baja, stainless stell, tumbuhan hidup, kayu / papan, batu kali, dan sebagainya.
    Digunakan untuk fungsi keindahan, melindungi privatisasi, keamanan.

Continue reading “PAGAR PEMBATAS”

KERB BETON

Kerb Beton yang dimaksud sama dengan kanstin, asal usul katanya berasal dari kata KERB (bahasa Inggris) atau Curb (bahasa Amerika), pengertiannya adalah sudutan pada sisi bahu jalan yang level permukaan lebih tinggi.

Spesifikasi Kerb Beton untuk jalan diatur dalam SNI 03-2442-1991 dan diperbarui pada SNI 2442 : 2008 yang disusun oleh Panitia Teknik Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil melalui Gugus kerja Teknik Lalu Lintas dan Geometrik Jalan pada sub panitia Teknik Rekayasa Jalan dan Jembatan.
Spesifikasi menetapkan tipe dimensi, bentuk dan penempatan kerb beton pada arah horizontal dan vertikal sehingga kereb dapat berfungsi secara optimal.

Continue reading “KERB BETON”

MUATAN BARANG

Muatan barang perlu diusahakan untuk memperoleh keselamatan baik dari segi keutuhan moda transportasi (seperti mobil, kapal, pesawat) dan dari segi muatan (barang dan penumpang) sampai ke tempat tujuan.
Keselamatan muatan barang pada penghindaran atas kerusakan, kecurian dan pengotoran

Guna mencapai tujuan ini, maka perlu dilakukan kegiatan sebagai berikut :

  1. beberapa jenis muatan barang perlu adanya kemasan (packaging) sebelum diangkut, kecendrungan angkutan dalam menangani muatan menjurus kepada adanya kesatuan (unitisasi) muatan atau kecurahan muatan (unitizing dan bulking of cargo) agar menekan biaya angkutan.
  2. pengaturan tata letak muatan, agar di dapatkan stabilitas.
    Stabilitas ini dibutuhkan pada waktu proses pengangkutan, sehingga kerusakan material akibat manuver atau pergerakan moda angkut dapat dihindarkan.
    Di lain pihak pengaturan tata letak perlu memperhatikan agar bongkar muat di pelabuhan tidak terganggu sebagai usaha mendapatkan stabilitas itu sendiri.

    Continue reading “MUATAN BARANG”

DRAINASE

Sarana Drainase adalah bangunan pelengkap yang merupakan bangunan yang ikut mengatur dan mengendalikan sistem aliran air hujan agar aman dan mudah melewati jalan, belokan daerah curam, bangunan tersebut seperti gorong-gorong, pertemuan saluran, bangunan terjunan, jembatan, tali-tali air, pompa, pintu air.

Jaringan drainase perkotaan yang terdiri dari saluran induk / primer, saluran sekunder, saluran tersier, saluran lokal, bangunan peresapan, bangunan tampungan beserta sarana pelengkapnya yang berhubung secara sistematik satu dengan lainnya.
Continue reading “DRAINASE”