ANGKUTAN BAHAN

Mengangkat dan menurunkan bahan-bahan (material) untuk pekerjaan konstruksi, termasuk dalam anggaran rencana pelaksanaan, pekerjaan seperti menurunkan, mengangkat, menimbun dan mengangkut.

Pekerjaan ini dapat dilakukan dengan tangan (manual) atau dengan alat berat atau kombinasi dari keduanya, biaya akan upah ini dibagi atas empat bagian yaitu : upah buruh, sewa alat, biaya tidak terduga (overhead) dan keuntungan (profit)

Cara angkat yang dipilih tergantung dari jenis bahan, alat yang tersedia dan keadaan setempat dengan gerobak dorong atau alat-alat pengangkat dengan tangan dipergunakan untuk bahan-bahan yang kecil.

Sedangkan untuk Angkutan Bahan yang berat-berat dipergunakan derek pengangkat (dengan motor) dan elevator misalnya crane, excavator, forklift, conveyor belt.

KEMAMPUAN ANGKAT BAHAN DENGAN TANGAN

Kemampuan Angkutan Bahan dengan tangan, seorang buruh dapat mengangkat sekitar 45 kg, naik turun dengan kecepatan gerak +/- 30 m/menit.
Semakin tajam sudut naik, maka semakin sedikit beban yang dapat diangkat dan semakin lambat gerakannya, kecepatan gerakan naik secara vertikal +/- 8 sampai 12 m / menit.

Sedangkan kecepatan angkat turun dan naik tangga biasanya sekitar 13 – 23 m / menit.
Dengan derek tangan yang menggunakan tackle dan block kayu biasa dilayani 2 orang atau lebih dapat mengangkat beban yang cukup berat tanpa menggunakan motor.

Kapasitas yang dapat diangkat tergantung dari kecapakan buruhnya, jenis bahan, keadaan setempat dan efisiensi dari alat.

Berdasarkan referensi buku Analisa Anggaran Biaya Pelaksanaan, ditaksir tenaga 1 orang sama dengan 1/6 tenaga kuda (ditaksir), jadi satu orang tenaga kerja dapat menghasilkan kerja sebesar 762 kg m/menit.

Besarnya biaya mengangkat dengan tenaga tangan tergantung dari upah tiap jam, biaya sewa alat dan baya tambahan lainnya, umumnya besaran nilai sewa alat lebih kecil dibandingkan dengan upah tiap jam.

Upah buruh yang dikeluarkan untuk menurunkan, mengangkat dan menimbun atau menyusun di tempat penyimpanan

KEMAMPUAN ANGKAT BAHAN DENGAN MESIN

Banyaknya bahan yang dapat diangkat tiap satuan waktu tergantung dari kekuatan mesin, jarak angkat, kecepatan bergerak dan lama waktu muat dan menurunkan dan jenis barang yang diangkat.

Biaya alat angkat termasuk biaya sewa, biaya angkut (mobilisasi alat), memasang alat dan membongkar dan menjalankannya.

Bila menghitung biaya alat angkut dengan mesin, maka diperhitungkan sebagai berikut :

  1. hitung jam kerja yang diperlukan oleh alat angkat tersebut
  2. hitung biaya sewa alatnya setiap jam
  3. hitung sewa alat seluruhnya yaitu jam kerja x harga sewa / jam
  4. hitung ongkos transportnya dan biaya bongkar pasangnya
  5. hitung upah buruhnya (operator alat) ditambah pajak upah dan asuransi
  6. hitung biaya-biaya tambahan (overhead cost)
  7. hitung keuntungan (profit) yang diinginkan
  8. jumlah seluruh biaya diatas
  9. hitung unit cost (bila perlu) dengan membagi seluruh jumlah biaya dibagi jumlah bahan yang diangkut.

MODA MENGANGKUT BAHAN

Ada banyak cara-cara mengangkut bahan, terutama bila bahan yang diperlukan sifatnya khusus. cara-cara itu adalah sebagai berikut :

  1. mengangkut dengan paket khusus
  2. mengangkut bahan dengan perantaraan pos
  3. mengangkut bahan dengan pesawat udara
  4. mengangkut bahan dengan kereta api barang
  5. mengangkut bahan dengan kapal laut

Untuk keperluan moda Angkutan Bahan diperlukan biaya yang tentunya mempunyai tarif angkutan khusus dan cara yang khusus pula, lebih-lebih bila bahan itu diangkut dari luar negeri.

Untuk mengangkut suatu barang dari tempat jauh biasanya diperlukan kombinasi dari alat-alat angkutan, misalnya barang dari luar negeri mula-mula diangkut dengan kapal, kemudian dengan truk setelah itu dengan tenaga manusia dan sebagainya.

https://www.youtube.com/watch?v=F5imR9niY9k

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *