MUTU UDARA

Pada bangunan, ventilasi dan orientasi matahari adalah dua faktor utama yang terkait dengan keperdulian kita terhadap lingkungan, karena secara langsung hal ini berhubungan dengan tingkat kenyamanan, kesehatan dan kenikmatan penghuni atau pengguna bangunan.

Ventilasi dibuat untuk menjamin tersedianya udara luar yang masuk ke dalam ruangan, sebab jika pertukaran udara cukup baik, penghawaan dan pengkondisian udara dalam bangunan tidak begitu diperlukan.

Orientasi matahari berhubungan dengan cahaya yang dapat dimamfaatkan dalam ruangg agar tidak diperlukan pencahayaan buatan.
Namun perlu pula dipertimbangkan agar radiasi panas dapat dikurangi, sehingga suhu udara tidak meningkat, yang berakibat diperlukannya pengkondisian udara atau ventilasi mekanik.

MUTU UDARA DALAM BANGUNAN

Kedua faktor tersebut, ventilasi dan orientasi matahari, akan terkait pada rancangan bangunan.
Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana agar penggunaan energi untuk penghawaan / pengkondisian udara dan pencahayaan buatan dapat dibuat seefisien mungkin.

Dewasa ini perancangan dan penyelenggaraan bangunan yang dilakukan dengan pendekatan teknologi modern yang dimaksudkan untuk menghasilkan tingkat kenyamanan dan kenikmatan yang tinggi bagi pengguna atau penghuni bangunan.

Namun demikian tanpa disadari bangunan modern juga mendatangkan permasalahan yang terkait dengan menurunnya mutu lingkungan.

Metode dan penggunaan bahan banguan yang digunakan saat ini banyak yang dapat berdampak pada kesehatan manusia dan pencemaran lingkungan, mengingat bahwa sebagian besar bahan bangunan yang digunakan merupakan bahan buatan pabrik yang diolah dan dibuat dengan menggunakan campuran bahan kimia atau menggunakan sumber daya alam secara tidak teratur atau tidak terencana.

Bangunan modern yang di rancang agar dapat melindungi manusia dari gangguan luar (Cuaca, binatang dan kejahatan manusia), merupakan suatu wadah fisik yang terlindung dari cuaca dengan atap yang tidak bocor, jendela yang tertutup agar tidak terkontaminasi dengan udara yang sudah tercemar dan dilengkapi dengan penghawaan dan pencahayaan buatan serta diperindah dengan penutup lantai, dinding dan plafon yang terbuat dari bahan-bahan sintetik.

Tanpa disadari bangunan modern seperti ini memberi peluang menurunnya Mutu Udara di dalam bangunan, akibat pertukaran udara yang kurang baik.

Mutu Udara di dalam bangunan bertambah buruk dengan digunakan obat pembasmi serangga (nyamuk, kecoa dan serangga lainnya), tanaman hias di dalam ruangan, asap rokok dan debu, serta gas beracun lainnya yang berasal dari dapur dan garasi.

Penurunan Mutu Udara di dalam ruangan menyebabkan meningkatnya kemungkinan terkena penyakit asma dan alergi.

Hal ini disebabkan sebagian besar aktivitas manusia dilakukan di dalam ruangan (manusia menggunakan sekitar 90% waktunya di dalam ruangan, baik di rumah maupun di tempat kerja / kantor).

Penyebab menurunnya Mutu Udara dalam bangunan yang dapat dikategorikan sebagai penyebab polusi udara di dalam ruangan adalah :

  1. Campuran bahan organik yang mudah menguap
    Seperti gas methan, gas hidrokarbon, kapur barus, parafin, lilin, karbit, minuman keras, detergen, cat.
    Unsur material ini mudah ditemukan di produk seperti kayu lapis, papan partikel, perekat, cat, fiberglass, cairan pembersih, karpet, plastik dan sebagainya/
  2. Pestisida
    Campuran organik yang mudah menguap digunakan untuk aktivitas membasmi tanaman dan binatang.
    Pestisida umumnya digunakan untuk perbaikan tanah sebelum dilakukannya proses pelaksanaan pembangunan , perlindungan terhadap kayu, cat dan karpet.
  3. Bahan yang mudah terbakar / meletup
    Emisi yang mendatangkan bahaya diantaranya : Nitrogen Dioksida, Nitrogen Oksida, Sulfur oksida, hidrogen sianida, karbon momo oksida, karbon dioksida.
    Contohnya : asap rokok, tungku pembakaran terbuka, asap kendaraan, penerangan menggunakan bahan bakar minyak dan gas.
  4. Bahan alami yang polutan
    Polutan yang berasal dari unsur biologis seperti debu, serangga / kutu dan jamur
  5. Medan elektromagnet
    Medan elektromagnet dapat timbul akibat pemasangan jaringan kabel tegangan tinggi atau tidak tersedianya sistem pembumian (grounding system) pada panel listrik.
  6. Kelembapan Udara
    Rendahnya mutu udara di dalam bangunan akibat adanya pencemaran, disamping itu kelembapan udara dapat membawa pengaruh pada mutu udara yang dikaitkan dengan kemungkinan adanya bakteri, virus, jamur, serangga dan gangguan kesehatan lainnya.

https://www.youtube.com/watch?v=F5imR9niY9k

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *