Perkerasan kaku adalah infrastruktur jalan (baik berupa jalan lingkungan, jalan raya ataupun halaman rumah) yang terbuat dari bahan baku utama beton (readymix).
Konstruksi perkerasan kaku memiliki keunggulan diantaranya lebih kaku dan lebih kuat, lebih ekonomis karena umur perkerasan kaku lebih lama dibanding perkerasan flexibel.
SIFAT DAN BAHAN
Bahan utama yang dipergunakan adalah concrete (readymix), dengan perkembangan teknologi, pekerjaan perkerasan kaku dibantu dengan menggunakan alat semakin canggih dan serba otomatis.
Jenis-jenis peralatan digunakan untuk pekerjaan pengecoran perkerasan kaku adalah :
- Spreader
- Concrete Vibrator
- Jidar Aluminium
- Trowel
- theodolite dan waterpass
- Cutter beton
- Lampu-lampu penerangan (dibutuhkan pada waktu malam).
Di bawah ini uraian Metoda Perkerasan Beton dan tahapan-tahapan pelaksanaannya yaitu :
- Install bekisting (stop cor)
Bekisting untuk pekerjaan sebaiknya terbuat dari besi dan harus dalam kondisi baik (tidak kotor, lurus dan kokoh).
Pemasangan bekisting dilakukan setelah diadakan pengukuran untuk menentukan posisi bekisting secara benar dengan menggunakan theodolite,
Pastikan bahwa kedudukan bekisting benar-benar kokoh, lurus dan rata pada permukaannya serta mempunyai elevasi yang benar sesuai rencana (shop drawing), pastikan lagi elevasi pada daerah tikungan. - Instalasi rel kedudukan
Rel kedudukan dipasang untuk mendudukkan alat paver maupun spreader diatasnya.
Pastikan agar rel berdiri kokoh dan tidak goyang, serta rel ini biasanya berdiri di atas tanah dalam toleransi 1 mm. - Instalasi perataan alat
Alat yang dimaksud adalah spreader, pekerjaan ini meliputi pemindahan alat, pengangkatan spreader ke atas ke dudukan alat, pengecekan mesin, tes jalan (bekerjanya) alat.
Pastikan alat spreader dapat berjalan dari ujung ke ujung lainnya tanpa hambatan, amati kedudukan rel terutama pada sambungan rel, cermati bila ada pergerakan rel saat dibebani alat.
Segera perbaiki kedudukan rel bila terdapat gerakan agar menjamin pekerjaan penghamparan berjalan lancar. - Instalasi plastik, profil kayu siku dan dowel
- Lembaran plastik dihamparkan sebagai alas beton perkerasan kaku
- profil kayu dipasang dibawah dowel dengan maksud membuat perlemahan di joint, sehingga pada waktu kembang susut, retak yang terjadi hanya pada lokasi yang sudah ada penulangannya.
- Dowel dipasang di setiap jarak 5 meter sebagai tulangan yang bekerja waktu beton kembang susut.
Dowel tersebut terbuat dari besi polos diameter 25 mm dan diolesi dengan gemuk dan ditutup PVC agar beton dapat bergerak (tidak terikat oleh besi tulangan) - Ada 2 jenis dowel yang dipasang yakni dowel memanjang dengan diameter 25 mm dari besi polos dan dowel melintang dengan besi ulir diameter 19 mm.
- Hauling dan Pouring
Setelah bekisting, lembaran plastik dan alat-alat yang telah siap, penuangan beton dapat dilaksanakan.
Beton dituangkan perlahan-lahan sampai diperkirakan cukup untuk suatu area tertentu sampai ketebalan yang direncanakan
Beton kemudian dihamparkan dan disebarkan, sewaktu penuangan beton diperhatikan cuaca, suhu lingkungan, karena yang digunakan slump rendah 5 cm.
Cuaca disarankan cerah, tidak hujan, dari pengalaman untuk menghindari retak rambut permukaan, penuangan sebaiknya dilakukan waktu malam hari. - Tahapan berikutnya adalah meratakannya ke seluruh lebar jalan, untuk perataan awal dapat dilakukan dengan alat spreader.
Ini dimaksudkan agar pelaksanaannya menjadi lebih tepat, karena alat tersebut dapat mengerjakan dalam volume besar.
Untuk tempat-tempat tertentu volume yang lebih kecil dapat dilakukan dengan tenaga orang dengan menggunakan cangkul atau sekop sampai diseluruh bidang dipenuhi dengan beton. - Vibrating / Pemadatan
Ada 2 tahapan vibrating pada pekerjaan ini yaitu :- penggetaran permukaan yang di lakukan dengan alat paver
- untuk menjamin kepadatan perlu juga di lakukan penggetaran dengan concrete vibrator.
- Perataan ke 2 (Spreading)
Perlatan kedua ini dimaksudkan untuk mendapatkan tebal maupun permukaan yang lebih teliti.
Hal ini dimaksudkan agar nanti waktu finishing permukaan beton yang dihasilkan benar-benar rata.
Perataan kedua ini dilakukan dengan alat paver, apabila ditemukan indikasi adanya permukaan bergelombang dapat ditambahkan adukan beton dan kemudian diisi dan di ratakan kembali. - Trowel
Sambil menunggu beton ‘Setting” (proses mengeras) pekerjaan penghalusan permukaan terus dilakukan.
Makin lama beton akan mulai mengeras, pada waktu (perkiraan) beton hampir mengeras, trowel halus dapat dilakukan - Grooving
Pekerjaan Grooving atau pemberian teksture permukaan ini merupakan pekerjaan yang menuntut kesabaran dan ketrampilan yang tinggi.
Pada beton yang sudah terlanjur mengeras, penggunaan tekanan pada alat grooving malah akan mengakibatkan tercungkilnya split beton dan berakibat fatal pada kerapihan permukaan beton.
Beton yang belum mengeras juga kurang baik bila dilaksanakan grooving, karana akan terlalu lembek hingga texture tidak akan terlihat rapi. - Curing Compound
Pekerjaa ini dilakukan untuk melindungi beton dari retak-retak rambut akibat terlalu cepatnya susut beton.
Hal ini harus lebih diperhatikan bila pelaksanaannya di lakukan di siang hari atau udara sangat cerah.
Bahan yang digunakan dapat berupa produk-produk perawatan beton yang banyak di pasaran.
Proses penyemprotan setelah pekerjaan grooving waktu beton masih belum mengeras.
Selain tahapan-tahapan pekerjaan yang diuraikan diatas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan diantaranya yaitu
- Pekerjaan tenda pelindung, tenda ini diperlukan untuk perawatan beton dan berguna untuk
- mengurangi terlalu cepatnya penguapan pada permukaan beton
- melindungi dari pekerja yang lalu lalang
- melindungi dari benda-benda jatuh atau binatang
- melindungi bila tiba-tiba hujan datang.
- Pekerjaan curing dengan perlengkapan karung s/d 7 hari
- Untuk perawatan beton diteruskan dengan menutup permukaan beton dengan karung goni yang dibasahkan atau bisa juga dengan geotekstile non woven yang dibasahi secara periodik.
- Cutting (pemotongan beton)
- Pemotongan beton perlu dilakukan pada joint-joint yang telah dibuat atau diberi tanada pada posisi tulangan Dowell.
Pemotongan dilakukan dengan mesin pemotong khusus (cutter beton) yang digerakkan dengan mesin. - Pemotongan dilaksanakan sedemikian rupa pada waktu beton masih cukup lunak namun belum keras atau kira-kira jam 12 s/d jam 18. Beton yang terlalu lunak bila dipotongkan menyebabkan “gumpil”, tetapi beton yang terlalu keras juga mnyulitkan pemotongan serta akan boros pemakaian pisau cutternya, kedalamaan potong beton +/- 5 cm.
- Pemotongan beton perlu dilakukan pada joint-joint yang telah dibuat atau diberi tanada pada posisi tulangan Dowell.
- Pekerjaan Joint Sealant
- Setelah beton dipotong, lubang hasil potongan perlu diisi dengan joint sealant, yang merupakan campuran karet dan aspal
- Pengisian sealant sedemikian rupa hingga memenuhi seluruh lubang yang dipotong.
Metoda Perkerasan Beton di uraikan diatas dapat juga dilakukan untuk pembetonan lantai bangunan seperti gudang, kantor, rumah tinggal dan sebagainya.