MODAL PERUSAHAAN KONTRAKTOR

Penilaian kinerja perusahaan meliputi beberapa askpek yaitu :

  1. Aspek keuangan
  2. Aspek Operasional
  3. Aspek Administrasi

Penilaian aspek keuangan meliputi : ROE, ROI, Current ratio, Cash Ratio, Collection period, Inventory Turn Over, Asset Turn Over & Equity to Total Asset.

Penilaian aspek operasional pada unsur-unsur yang paling dominan dalam keberhasilan operasi perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

Penilaian aspek administrasi meliputi ketepatan waktu Laporan Tahunan, Laporan Periodik dan Laporan Keuangan.

SIKLUS PERPURTARAN MODAL KONTRAKTOR

Perputaran Modal Perusahaan kontraktor dapat digambarkan dalam bentuk diagaram siklus perputaran modal seperti berikut ini.

keterangan :

BTL = Biaya Tak Langsung adalah kelompok biaya yang tidak dapat dikaitkan langsung dengan produknya, di antaranya adalah biaya pegawai, biaya umum dab biaya pemasaran.

MS = Modal Sendiri, yaitu modal yang di setorkan oleh pemegang saham kepada perusahaan untuk operasi perusahaan sebagai Modal Kerja awal.

MODAL PINJAMAN, yaitu Modal kerja yang diperoleh dari luar / pinjaman dari Bank / lembaga keuangan / pasar modal untuk digunakan sebagai modal kerja.

Modal pinjaman yang lazim diklasifikasikan 2 jenis berdasarkan durasi waktu pinjaman yaitu :

  1. pinjaman jangka pendek (untuk kurang dari 1 tahun)
  2. pinjaman jangka panjang (untuk lebih dari 1 tahun)

Modal pinjaman ini dapat diperoleh dari rekanan / mitra usaha / supllier / sub kontraktor.

KUADRAN I

Modal Perusahaan Kontraktor yang ada sesuai kegiatan usaha kontraktor dalam operasinnya, dibelanjakan untuk melaksanakan kontrak yang telah disepakati para pihak baik Nilai kontrak, spesifikasi maupun Jangka waktunya.

Bentuk kontrak dan cara pembayaran dalam setiap proyek yang dilaksanakan dan disepakati bersama, akan sangat menentukan seberapa besar Modal kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan.

KUADRAN II

Dalam dunia usaha umum dikenal dengan penggunaan Modal kerja untuk pengadaan persediaan.
Modal kerja digunakan untuk membeli bahan baku dan bahan bantu sampai dengan diterimanya pembayaran dari pemilik proyek.

Perusahaan kontraktor yang efisien dan memiliki perencanaan yang baik, tidak memiliki persediaan yang berlebih tetapi selalu tersedia bahan yang diperlukan untuk dipasang.

Berdasarkan pengalaman, rata-rata bahan yang datang di proyek paling lama 14 (empat belas) hari mengendap di gudang, artinya dalam jangka waktu 14 hari bahan yang datang di proyek sudah terpasang menjadi progress fisik.

KUADRAN III

Progress fisik yang diakui biasanya apabila telah terpasang.
Disamping bahan baku dan bahan bantu, untuk menghasilkan progress fisik, ada biaya yang mulai dikeluarkan, yaitu biaya upah langsung, biaya sub kontraktor, biaya alat dan biaya tidak langsung

Kemajuan tahap penyelesaian ini, oleh pemilik proyek atau melalui Konsultan Pengawas (yang dikuasakan), diakui sebagai prestasi kerja Kontraktor, yang biasanya dibobotkan dalam persentase (%) terhadap Nilai Pekerjaan keseluruhan sesuai dengan kontrak, yang pada akhirnya dikonversikan ke dalam satuan nilai uang terhadap nilai kontrak.

Pada kuadran III ini dicatat sebagai prestasi yang belum difakturkan.

KUADRAN IV

Setelah prestasi pekerjaan tercapai dan mendapat persetujuan dari pemilik proyek, tahapan selanjutnya adalah dilakukan penagihan, maka periode ini diklasifikasikan sebagi PIUTANG USAHA

Kapan PIUTANG USAHA ini dapat diterima? sangat bergantung pada apa yang disepakati di dalam kontrak dan Sumber Dana Pemilik Proyek.

Agar kontraktor dapat mengelola Modal Kerja dengan baik, maka adalah merupakan keharusan untuk mengetahui sejak awal Sumber Pendanaan Pemilik Proyek dalam pembiayaan proyek tersebut.

Dari siklus perputaran modal kerja tersebut dapat disusun Cash Flow Proyek yang baik dan mendukung opersional perusahaan.

https://www.youtube.com/watch?v=F5imR9niY9k

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *