PENGENDALIAN BIAYA UPAH

Dalam setiap kegiatan proyek Pengendalian Biaya Upah menjadi kegiatan penting dan sangat menentukan keberhasilan suatu proyek.

Biaya upah yang dimaksud adalah biaya yang digunakan untuk tenaga borongan, tenaga harian, tenaga keamanan (security), tenaga yang berhubungan secara langsung dengan proyek (Direct Cost) dan tenaga tidak berhubungan langsung (Indirect cost)

PENGENDALIAN BIAYA UPAH

pengendalian upah kerja

Pengendalian biaya upah dapat dilakukan diawal sebelum kegiatan pekerjaan dengan membuat Surat Perintah Kerja.
Dalam Surat Perintah Kerja ke tenaga, disebutkan volume pekerjaan, jenis pekerjaan yang dilakukan, harga satuan upah borongan dan nilai total borongan pekerjaan.

Informasi dibawah ini merupakan prosedur / tahapan membuat SPK :

  1. Menghitung volume pekerjaan sesuai lingkup pekerjaan dalam kontrak
  2. Mencocokkan dengan volume yang tertera dalam RAP (Rencana Anggaran Pelaksanaan)
  3. Melakukan negosiasi upah dengan pedoman standar upah dari proyek lain yang sejenis sampai mencapai harga yang paling efisien
  4. Membuat SPK yang semaksimal mungkin mencakup volume 80-90 persen dari total volume pekerjaan
  5. Merinci nilai dalam SPK dengan jelas, mencakup semua jenis pekerjaan yang mendukung dan masing-masing harganya.

CARA PENGENDALIAN BIAYA UPAH

Ada beberapa cara untuk mengendalikan biaya upah diantaranya :

  1. Perencanaan awal pekerjaan schedule Man Power (jadwal tenaga kerja)
    Perencanaan Schedule Man Power dibuat berdasarkan schedule master (rencana jadwal pekerjaan) yang telah dibuat sebelumnya.
    Perencanaan ini memperkirakan kebutuhan tenaga kerja berdasarkan waktu seperti mingguan atau bulanan, dari awal pekerjaan sampai dengan akhir pekerjaan.
  2. Perencanaan dan kesepakatan SPK antara tenaga kerja dengan kontraktor
  3. Laporan harian progress pekerjaan,
    Laporan harian dibuat merinci progress / perkembangan pekerjaan, jumlah tenaga kerja yang aktif pada hari itu, jam operasional pekerjaan.
  4. Membuat rencana pelaksanan mingguan, untuk membantu progress pekerjaan yang akan dikerjakan, dan mempersiapkan bahan dan alat yang diperlukan agar pekerjaan dapat dilaksanakan.

PROSEDUR PEMBAYARAN UPAH

Bagaimana cara pembayaran upah kerja ?
Kita mengenal ada 2 jenis pembayaran pekerjaan yaitu

  1. Borongan pekerjaan
    NIlai upah kerja dibayar berdasarkan volume pekerjaan telah selesai dikerjakan dan dapat diterima dengan baik, dan nilai harga satuan pekerjaan yang telah disepakati diawal.
  2. Upah Harian
    Upah kerja dibayar berdasarkan jumlah kehadiran tenaga kerja pada waktu pekerjaan.
    Besar nilai upah harian telah ditetapkan sebelumnya, dan nilai ini digolongkan berdasarkan keahlian, jabatan dan fungsi dari tenaga harian.
    Nilai upah harian ditentukan berdasarkan jumlah jam bekerja, umumnya ditetapkan 7 jam / hari (tergantung dari kesepakatan dengan kontraktor).
    Kelebihan jumlah jam akan ditetapkan sebagai lemburan pekerjaan.

Hal-hal yang disebutkan diatas merupakan prosedur pengendalian upah untuk tenaga kerja yang berhubungan langsung dengan pekerjaan atau dikenal dengan istilah direct cost.

Untuk tenaga kerja tidak berhubungan langsung dengan pekerjaan atau disebut dengan Indirect Cost, ada 2 jenis pembayaran yaitu :

  1. Lump sum seperti biaya keamanan atau security
  2. Bulanan seperti gaji karyawan, seucrity

Upah tenaga kerja tidak langsung ini ada yang dibayarkan

  1. Lumpsum (maksudnya upah tidak dihitungkan berdasarkan kehadiran, biasanya upah ini berhubungan dengan keamanan proyek.
  2. Bulanan seperti gaji karayawan

Pengendalian periodik dilakukan atas realisasi upah dan perhitungan sisa pekerjaan, disebabkan upah kerja merupakan salah satu komponen dominan menentukan nilai realisasi pekerjaan.

https://www.youtube.com/watch?v=F5imR9niY9k

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *