Beton merupakan campuran dari beberapa unsur material seperti agregat halus (pasir), agregat kasar (kerikil), semen, air dan zat additive untuk tujuan menghasilkan campuran yang keras dalam beberapa waktu.

Pada waktu air semen (semen pasta) bercampur dengan agregat halus dan kasar, adukan ini mudah untuk dituang dan dibentuk sesuai dengan bentuk bekisting / cetakan.
Umumnya mix beton yang berbentuk cairan, dikombinasi dengan tulangan tarik, untuk menghasilkan beton yang mampu memikul momen akibat pembebanan diatasnya.

KEKUATAN BETON

Komposisi atau campuran beton dapat dinyatakan dalam perbandingan berat material penyusun beton
Perbandingan berat komponen-komponen penyusun beton, dilakukan dengan pengujian bahan baku di laboratorium (seperti modulus kehalusan, berat volume, sieve analisis, kadar air agregat, zat organik pada agregat) dan perencanaan campuran beton (concrete mix design) untuk mencapai Kekuatan Beton rencana

Kekuatan Beton sangat dipengaruhi oleh

1. Bahan penyusun harus bersih, bebas dari tanah /lumpur, bahan organik, kotoran, sampah.
2. Komposisi campuran (concrete mix design) semen, air, agregat halus dan agregat kasar ditentukan berdasarkan nilai slump beton rencana dan kekuatan beton rencana.
3. Pelaksanaan pekerjaan beton harus memastikan beton yang dituangkan ke cetakan / bekisting dalam keadaan padat (atau dipadatkan), dan bebas dari rongga udara yang terperangkap
4. Perawatan (dikenal juga dengan istilah curing) dengan cara beton ditutup dengan kain / goni basah, atau dibasahi dengan air bersih, dihindari dari panas yang cepat menguapkan air beton.

Penempatan dan penyimpanan bahan penyusun beton

1. Pasir , kerikil harus ditempatkan secara terpisah, bebas dari material lainnya seperti jenis kotoran, lumpur, debu, sampah organik dan sampah anorganik.
2. Semen harus terlindung dari sinar matahari langsung, dihindari kontak langsung dengan tanah / tembok, uap air cepat menyebabkan semen rusak (mengeras).